Pages
Categories
Archives
Meta
Pages
Categories
Archives
Canon PowerShot G11, Untuk Kalangan Atas
Posted in: Uncategorized by nald on December 25, 2009
Pangsa pasar kamera digital SLR diprediksi terus menanjak. Camera and Imaging Product Association memperkirakan kenaikan penjualan itu akan terus berlanjut sampai tahun 2011. Sementara itu, pangsa pasar kamera saku akan menurun.
Yang menarik, sebuah artikel yang terbit di Inggris menyebutkan kamera digital SLR sekarang berada dalam kondisi stagnan meskipun jumlah produknya mengalir deras ke pasar. Artikel itu menyebutkan kualitas kamera saku saat ini sesungguhnya sama dengan kamera SLR — jumlah megapiksel yang sama besar, noise yang sama sedikit, dan lensa yang sama baik.
Kamera saku seperti itu — kamera saku yang bisa memuaskan “fotografer betulan”— memang ada meski menurut InfoKomputer tak banyak. PowerShot G11 kebetulan termasuk salah satu kamera saku yang memuaskan.
Yang Kembali
Canon seri G lama, seperti G6, memiliki fitur LCD yang bisa diputar-putar. Fitur itu hilang di PowerShot G10, dan kembali hadir di G11. InfoKomputer menyukai kembalinya fitur ini. Oh ya, sekadar informasi, LCD di G11 berukuran 2,8”, lebih kecil 0,2” ketimbang LCD di G10.
Selain kembalinya LCD yang bisa diputar, resolusi kamera berbobot 335 gram ini pun kembali ke 10 megapixel. G10 memiliki resolusi 14,7 megapixel. Sebagai alasan, Canon menyatakan resolusi besar dengan sensor kecil mempengaruhi kualitas gambar.
Bicara soal kualitas, kualitas gambar G11 lebih baik daripada G10. G11 sepertinya memang bukan upgrade dari G10. Sensor yang digunakan berbeda sehingga hasil fotonya pun berbeda.
Noise foto dalam ruangan pada ISO 400 sangat minimal di kamera G11. Noise tetap ada, tapi jumlahnya masih bisa ditoleransi. Foto luar ruangannya mengagumkan pada ISO 100, bersih dari noise.
Fitur pengenal wajah bekerja dengan baik pada ruangan terang. Fitur itu membuat fokus dan exposure diatur berdasarkan wajah orang yang tertangkap sensor.
Fitur jadi Tombol
Tombol di bodi G11 meriah. Maklumlah, beberapa fitur dapat diatur langsung dengan tombol di bodi kamera. Ambil contoh dial pengatur ISO yang ditempatkan di bawah dial menu di kamera bagian atas. Untuk mengganti ISO yang terentang dari 80 sampai 3200, pengguna tinggal memutar dial tersebut.
Fitur lain yang dijadikan tombol adalah exposure compensation. Munculnya fitur ini dalam bentuk dial merupakan langkah cantik. Fotografer tak perlu memencet beberapa tombol untuk melakukan bracketing, menambah atau mengurangi cahaya ke sensor pada saat memotret pada kondisi sulit, seperti backlighting.
Tombol-tombol lain, seperti tombol shutter, macro, flash, dan menu ditempatkan pada posisi yang tepat—kalau tidak mau disebut posisi yang standar.
Klasik tapi Asyik
Sejak G7, seri PowerShot tampil klasik, dengan bentuk kotak. Menurut kami, G10-lah yang tampil klasik, tapi tetap sedap dipandang dan dibangun dengan kokoh — tipikal kamera klasik. Soal enak tidaknya digenggam itu soal belakangan.
G11 memang lebih enak digenggam ketimbang G7 karena lekukan untuk menggenggam lebih besar. Tapi, besarnya lekukan itu masih kurang. Karena itu, G11 masih kurang mantap digenggam. Tapi, kekokohannya setara dengan G10.
Tombol-tombol fungsi diletakkan pada tempatnya dan kebanyakan dapat diakses tangan kanan saja.
***
Meskipun sekilas mirip dengan G10, kamera G11 ini bukan sekadar upgrade karena sensornya lebih baru dan gambarnya lebih bagus. Dengan banyaknya fungsi manual dan kualitas gambar yang sangat baik, kamera ini ditujukan bagi fotografer serius. InfoKomputer juga menyukai lebarnya lensa yang digunakan, yakni 28 mm —kalau disetarakan dengan kamera film 35 mm.
Salah satu hal yang mengganjal adalah harganya yang setara dengan kamera digital SLR low-end yang membuat kita berpikir, “Beli G11 atau SLR murah?”
Sumber: InfoKomputer
Blackberry Bold 9700 (Onyx)
Posted in: Uncategorized by nald on December 11, 2009
PT.Excelcomindo Pratama Tbk (XL) akan segera meluncurkan bundling seri baru Blackberry Bold 9700, atau yang biasa disebut Blackberry Onyx. Operator ini mulai membuka pendaftaran untuk konsumen yang ingin memesan perangkat tersebut. Blackberry Onyx yang dikeluarkan XL ini baru tiba Desember nanti.
General Manager Internet dan Data Service, PT.Excelcomindo Pratama Ari Tjahjanto mengatakan untuk tahap awal, pihaknya tidak akan menjual perangkat ini dengan jumlah yang besar. XL baru akan membuka pemesanan untuk 500 unit saja, bagi pemegang kartu kredit BCA melalui situs www.nyambungterus.com.
“Setelah itu kami akan mengorder 20 ribu unit,” ujar Ari, usai acara Kerja sama dengan 12 label musik di Senayan city, hari ini.
Penambahan ponsel canggih itu akan dilakukan menyusul permintaan dari pelanggan. Namun mengenai harga, Ari masih enggan mengungkapnya. “Kalau itu (harga) kami belum bisa merilisnya,” katanya.
Research in Motion (RIM) meluncurkan BlackBerry Bold 9700 di Jakarta kemarin. Produsen Blackberry itu memilih Indonesia sebagai negara pertama di Asia untuk memasarkan seri ini. RIM melihat Indonesia adalah pasar yang cukup menjanjikan untuk produk-produk Blackberry. Pertumbuhan pemakaian Blackberry di Indonesia pun tumbuh cukup signifikan. RIM sendiri membandrol harga ponsel ini Rp.6,45 juta.
Penjualan Blackberry Onyx ini akan melengkapi beberapa jenis Blackberry yang sebelumnya dibundling XL. Pada 14 Oktober lalu, XL menjadi operator pertama yang meluncurkan Blackberry Gemini 8520. Pihak XL berharap penjualan Blackberry Onyx ini bisa menggaet pelanggan yang lebih besar.
Blackberry Onyx ini dilengkapi koneksi 3G dan WiFi. Ponsel ini juga dilengkapi kamera 3,2 megapiksel dengan autofokus, lampu kilat serta penstabil gambar.
sumber : www.tempointeraktif.com
Google Wave
Posted in: Uncategorized by nald on December 5, 2009
Google Wave dirancang sebagai platform komunikasi Internet baru. Hal ini ditulis di Jawa dan OpenJDK menggunakan antarmuka web menggunakan Google Web Toolkit. Gelombang google bekerja seperti sistem pesan sebelumnya seperti email dan Usenet, tapi bukannya mengirimkan pesan beserta seluruh benang pesan sebelumnya, atau mengharuskan semua tanggapan yang akan disimpan dalam kotak masuk masing-masing pengguna untuk konteks, pesan dokumen (disebut sebagai gelombang) yang mengandung benang lengkap pesan multimedia (blips) yang selalu disimpan pada server pusat. Gelombang dibagi dengan kolaborator yang dapat ditambahkan atau dihapus dari gelombang pada setiap saat selama eksistensi gelombang.
Gelombang, dijelaskan oleh Google sebagai “percakapan bagian yang sama dan dokumen”, di-host dokumen XML yang memungkinkan mulus dan latency rendah bersamaan modifikasi. Setiap peserta gelombang dapat menjawab di mana saja di dalam pesan, mengubah setiap bagian dari gelombang, dan menambahkan peserta pada setiap titik dalam proses. Setiap mengedit / menjawab adalah penyimpangan dan pengguna dapat membalas ke setiap kerlip dalam gelombang. Penerima akan diberitahu tentang perubahan / balasan di semua gelombang di mana mereka aktif dan, ketika membuka gelombang, bisa meninjau perubahan-perubahan dalam urutan kronologis. Selain itu, gelombang hidup. Semua balasan / pengeditan yang terlihat secara real-time, huruf demi huruf, seperti yang diketik oleh kolaborator lain. Beberapa peserta dapat mengedit satu gelombang secara bersamaan di Google Wave. Jadi, gelombang dapat berfungsi tidak hanya sebagai e-mail dan percakapan threaded tetapi juga sebagai layanan olahpesan cepat ketika banyak peserta sedang online pada waktu yang sama. Gelombang mungkin berulang kali pergeseran peran antara e-mail dan pesan instan, tergantung pada jumlah pengguna mengedit itu secara bersamaan. Kemampuan untuk menampilkan pesan seperti yang diketik dapat dinonaktifkan, mirip dengan pesan instan konvensional.
Kemampuan untuk mengubah gelombang di lokasi mana pun memungkinkan pengguna membuat dokumen kolaboratif, yang diedit dengan cara yang mirip dengan wiki. Gelombang dapat dengan mudah link ke gelombang lain. Hal ini dalam banyak hal yang lebih maju forum.
Sejarah masing-masing gelombang yang disimpan di dalamnya. Kolaborator dapat menggunakan fitur pemutaran di Google Wave untuk mengamati urutan gelombang ini diedit, kerlip yang ditambahkan, dan siapa yang bertanggung jawab untuk apa dalam gelombang. Sejarah juga dapat dicari oleh pengguna untuk melihat dan / atau memodifikasi perubahan spesifik, seperti jenis perubahan tertentu atau pesan dari satu pengguna.
As of November, 2009, Google Wave masih dalam pengembangan aktif dan diperkirakan akan tetap dalam pembangunan sampai kemudian pada tahun 2009. ini diluncurkan untuk sekitar 100.000 pengguna di September 30, 2009. Google Wave akses dapat diminta. Pengembang telah diberikan akses ke Wave tepat, dan semua gelombang pengguna yang diundang oleh Google dapat mencalonkan hingga 20 orang lain.
sumber : wikipedia.com