Sesuai janjinya, Microsoft akhirnya meluncurkan Windows 7. Kamis (22/10), PT Microsoft Indonesia turut menjadi bagian dari peluncuran versi final sistem operasi tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sistem operasi yang sudah dikembangkan lebih dari 1,5 tahun lalu itu menawarkan efisiensi yang jauh lebih baik dari sistem operasi sebelumnya, Windows Vista.

Perbaikan ini dimaksudkan agar Windows 7 dapat memangkas waktu kerja pada komputer dengan spesifikasi dan daya yang lebih rendah. Sehingga, pengguna komputer netbook berprosesor Atom dengan kartu grafik internal pun masih tetap merasa nyaman saat mengoperasikan Windows 7.

“Saya rasa Windows 7 dan Windows Vista adalah dua sistem yang benar-benar berbeda,” kata Chief Operating Officer PT Microsoft Indonesia, Faycal Bouchalghem, dalam acara peluncuran Windows V dan Windows Phone di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis siang.

“Jika Anda mencari sisi negatif Windows 7 di internet, Anda mungkin akan mengalami kesulitan. Namun, jika Anda mencari sisi negatif dari Windows Vista, mungkin sedikit lebih cepat,” lanjutnya.

Fitur-fitur yang disediakan Windows 7 ini tidak hanya memudahkan para pengguna aplikasi perkantoran, tapi juga memudahkan teknisi komputer, administrator jaringan, bahkan pendoyan aplikasi multimedia dan hiburan di rumah.

“Kami juga sudah menyediakan Windows 7 untuk pelajar dan pengguna di rumah (home edition) yang akan kami luncurkan dalam beberapa hari mendatang,” tambah Faycal.

Dengan kehadiran Windows 7, maka pengembangan Windows XP dihentikan. Windows Vista sendiri masih akan tetap dikembangkan hingga enam tahun ke depan.

Sumber : www.kompas.com

Di antara sekian banyak tipe ponsel yang beredar, Sony Ericsson T715 mungkin yang cukup serius menggarap aplikasi agenda atau organizer bagi orang yang sibuk dan perlu menata jadwal kegiatannya sehari-hari. Hal itu dapat dilihat dari fitur Smart Desktop yang bisa mengatur pengingat pertemuan, catatan penting, dan juga gambar animasi special untuk mengingatkan hari ulang tahun dan peristiwa penting.

Ponsel geser yang baru hadir di pasar Indonesia ini juga menyediakan arsip SMS secara berurutan. Dengan demikian, saat akan mengirim pesan ke seseorang, pemliknya bisa melihat percakapan terdahulu.

Soal akses internet tersedia koneksi turbo 3G network. Layarnya 2,2 inci dan tetap jelas dilihat meski di bawah paparan sinar matahari sekalipun. Di bagian belakang terdapat kamera 3,2 MP dengan blitz. T715 dilengkapi dengan Google Maps termasuk pencarian lokal serta arah dan layanan AccuWeather.com yang memberikan informasi cuaca selama tiga hari ke depan.

Yang tak kalah menarik, T715 sudah dilengkapi dengan aplikasi Facebook versi baru khas Sony Ericsson. Status update teman-teman Facebook akan muncul di halaman layar dalam bentuk animasi yang bergerak dinamis berikut fotonya. Dengan aplikasi tersebut, pengguna tidak lagi hanya dapat melihat dan melakukan update, tapi juga sudah bisa menulis komentar dan pilihan untuk menerima atau menolak notifikasi baru.

“Membangun kesuksesan portofolio 3G kami, T715 adalah ponsel 3G yang siap dibawa kemanapun baik kepada para pecinta internet akses dengan kecepatan tinggi dimanapun mereka berada. Dengan sentuhan mewah cover allumunium dan tampak depan yang berkilau, ponsel ini membawa kesan desain mewah Sony Ericsson yang harus pengguna rasakan,” kata Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.

T715 akan tersedia di pasar dalam warna Galaxy Silver dan Rouge Pink. Soal harga Sony Ericsson belum merilis untuk pasar Indonesia namun di beberapa negara ditawarkan sekitar 300 dollar AS (Rp 3 jutaan).

sumber : (www.kompas.com)

Jika dilihat sekilas,  proyektor Epson yang diluncurkan Epson Indonesia, Selasa (6/10) malam, bisa dikatakan tanpa terobosan baru. Namun pada faktanya, kebutuhan terbaru dari pasar Indonesia dijawab dengan jeli di setiap produknya; EB-S7, EB-X7, dan EB-W8.

Dalam acara peluncuran varian ini bersama varian mesin pencetak (printer) dan pemindai (scanner), Presiden Direktur Epson Indonesia Hirasaki Michiya mengatakan setiap varian proyektor yang diluncurkan Epson disesuaikan dengan masing-masing target pasarnya, yaitu segmen dunia pendidikan, perusahaan, dan pemerintahan.

“Perkembangan pasar di Indonesia untuk proyektor berkembang cepat,” tuturnya. Menanggapi perkembangan itu, Hirasaki mengatakan Epson berniat meraih posisi pertama di Indonesia. Oleh karena itu, riset terhadap kebutuhan pasar menjadi acuan utama untuk meluncurkan trio proyektor ini di masing-masing varian XVGA, SVGA, dan WXGA.

Menurut riset yang disimpulkan Epson, masing-masing segmen membutuhkan proyektor dengan contrast ratio 2000:1, berat di bawah 2.5 kilogram dan ketahanan lampu 4.000 jam dalam kapasitas low brightness. Yang membedakan hanyalah dunia pendidikan membutuhkan proyektor dengan VGA minimal 2.000 lumens, sedangkan korporat dan pemerintahan minimal 2.200 lumens.

EB-S7 diletakkan pada segmen SVGA yang biasanya menjadi pilihan dunia pendidikan, EB-X7 untuk korporat dan pemerintahan sedangkan EB-W8 untuk menjawab kebutuhan maximum wide range di korporat atau pemerintahan.

Ketiganya memenuhi masing-masing kebutuhan segmen dengan kapasitas VGA antara 2.200-2.300 lumens dan berat rata-rata 2.3 kilogram. Ketahanan lampu pun mencapai 5.000 jam. Ketiganya juga sama-sama dilengkapi dengan teknologi 3LCD yang membuat proyeksi gambar bisa lebih tajam.

Masing-masing proyektor yang memiliki berat 2.3 kilogram ini pula dilengkapi Epson-Twin Optimized Reflection Lamp (E-TORL) yang memungkinkan penghematan energi sebesar 20 persen dan biaya operasional. Teknologi ini juga menawarkan penggunaan lampu hingga 5.000 jam.

Dari segi body, ketiganya juga tampak unik. Ventilasi exhaust tak terletak di sisi kanan seperti biasanya namun diletakkan di bagian depan. Kenyamanan pengguna yang duduk di sisi proyektor bisa terjamin. Sementara itu, sama dengan teknologi yang sudah dilakukan proyektor lain di kelasnya, pengguna dapat memaksimalkan speaker yang terintegrasi pada saat menonton, bermain games atau saat presentasi.

Dilengkapi USB Display Khusus untuk EB-W8, dengan teknologi Auto Keystone Correction, proyektor mampu mendeteksi dan memperbaiki distorsi yang mungkin ada. Menariknya, proyektor ini juga dilengkapi fitur USB Display sehingga dapat meminimalisir penggunaan kabel VGA yang memakan tempat. Gambar-gambar berformat JPEG dapat juga langsung dimainkan dalam slideshow langsung dari perangkat penyimpan data USB.

sumber: www.tekno.kompas.com